Selasa, 08 November 2016

Udara #3

Assalamualaikum
Part #6
Pernah?
Pernah merasa diabaikan?
Pernah merasa tidak dianggap?
PERNAH
Pada sebuah tempat yang udaranya segar, tempatku menghilangkan kepenatan tugas kuliah, tempatku bisa tetap tersenyum dan tertawa melupakan rasa sakit.
Setelah 3 bulan meninggalkan tempat itu, aku datang seperti orang asing. Menghilangkan rasa malu dan tetap melangkahkan kaki ke sana.
Hingga saat ini, ternyata hanya ragaku yang ada di sana. Hatiku, perasaanku tak lagi terhiraukan oleh mereka yang selalu kuanggap saudara. Keluargaku.
Hanya raga. Ia hanya raga yang terlihat.

Bahu untuk bersandar?

Assalamualaikum

Alhamdulillah bisa nulis lagi

Bahu untuk bersandar?

Semua berawal dari kata "tunda"😂
Sedih? Pasti
Saya punya banyak alasan untuk meneteskan air mata.
Ceritanya begini
4 November 2016, sejarah yang hampir saja menjadi hari kebahagiaan dengan penambahan nama dari perjuangan 4 tahun. Hampir saja.
Senin 31 Oktober 2016, pagi hari saya menyambut undangan ujian tutup melangkahkan kaki dengan bismillah berharap undangan ujian tutup telah keluar dan siap untuk dibagikan. Terdapat 5 map yang disodorkan oleh pegawai administrasi jurusan. 5 map itu berisi undangan ujian tutup, Alhamdulillah salah satunya adalah Nurmawaddah Rustam. Betapa bahagianya, mataku pun berkaca-kaca (Mama, anakmu sudah hampir S.Pd, *gumamku dalam hati). Undangan itu harus dibawa ke lantai 2 untuk ttd Dekan. Hampir saja membawa punya sendiri tetapi pegawai admin minta untuk 5 map itu dibawa. Perasaan campur aduk, terharu.
Seharian menunggu di lantai 2 tetapi ternyata undangan tak juga ditandatangani karena pak Dekan sedang rapat dan besok baru bisa diambil.
Selasa pagi kembali melangkahkan kaki ke kampus mengecek di lantai 2 dan ternyata Alhamdulillah sudah tertanda tangani. Aku menuju ruang administrasi lt.4, ternyata sudah banyak teman-teman yang menunggu undangan. Aku menyerahkan undangan dan 5 map biru ke pegawai administrasi. Alhamdulillah, aku pun mengambil skripsi 5 rangkap untuk dibagikan ke dosen, tetapi sebelumnya masih ada yang harus dilengkapi dan saya mulai membagikan pada hari Rabu sore.
Rabu siang-sore (menunggu dosen)
Aku mengirimkan pesan penyampaian undangan ujian ke Pembimbing 1 dan beliau menyuruh untuk menemuinya di ruangan tempatnya mengajar. Sebuah berita yang 😑😑😑, beliau menyampaikan bahwa tidak bisa hadir pada hari Jumat. Sebelumnya aku juga sudah diberitahu oleh pembimbing 2 bahwa beliau juga tidak bisa hadir. Ternyata bapak pembimbing 1 juga tidak hadir. Ddssshhhh.😦😦
(ya Allah, ketentuanMu adalah yang terbaik).

Aku menemui penguji 1 untuk membagikan undangan dan 1 exp skripsi. Aku memberitahu bapak bahwa kedua-duanya pembimbingku tidak bisa hadir. Ujian bisa tetap jalan kan pak tanpa pembimbing? Jawabannya sebenarnya tidak bisa. Penguji 1 memberi harapan bahwa besok (Kamis, 3Nov) akan diinfokan. (Masih ada sedikit harapan untuk tidak membuatku benar-benar pecah saat itu). Aku duduk sejenak di sofa jurusan, menenangkan hati, menormalkan mata yang tadinya berembun. Aku harus ke lab dengan senyum yang menggantung, walau benar-benar sulit untuk mengatur hati dan perasaan.
Malam harinya aku memberanikan dirinya menelpon pembimbing 1 untuk menyampaikan kabar ini. Tadinya hendak ke rumah beliau. Tetapi aku mencoba untuk menelpon terlebih dahulu. Jawaban bapak "tidak bisa nak kalau tidak ada pembimbing, ujian tidak bisa dilaksanakan". Mata berkaca, hatiku terasa sangat sakit. (Maafkan hamba Ya Allah telah risau oleh perkara dunia).

Aku menelepon a'ba, bahwa ujianku kemungkinan besar tertunda. A'ba yang sangat hebat itu membuatku tenang dan sangat tenang.
"Tidak apa-apa nak,  itu ujian mental. Sabar. Allah menguji mu nak. Berharap hari esok segera tiba dengan secercah harapan bahwa ujianku 4 Nov.
Kamis pagi, SMS dari penguji 1 "ujianku ditunda sampai Jumat depan".
(Sakit sekali, sudah berapa banyak orang yang diberitahu bahwa ujianku 4 Nov)
Aku harus tetap ke kampus dan mengurus kue teman-teman yang ujian tutup dan seminar proposal. Berusaha menguatkan hati, aku melangkahkan kaki ke Kampus dan tiba-tiba bertemu pak Penguji 1 yang suka sekali bercanda. Beliau bercanda tentang ujian ku yang tertunda semakin menantang hati dan perasaanku yang sedang kuusahakan untuk tetap kuat.

A'baku sayang😂
"Nak, jangan simpan dalam hati kejadian ini, jangan bersedih yang berlarut-larut. Allah menguji mentalmu nak, Allah tidak akan memberimu ini jika kau tak sanggup nak. Allah Maha Tahu dan Allah memilihmu nak. Bersabarlah. Ingat Allah. Sebuah hadiah besar mungkin telah disiapkan untukmu nak. Ingat nak, bagaimana A'ba bisa melewati masa sulit saat mamamu sakit 7 tahun. A'ba kuat karena yakin Allah sedang menguji hambanya dan hadiah Indah telah disiapkanNya. Ini hanya perkara dunia nak, jangan terlalu risau."
(Terimakasih cintaku, sayangku, lelaki terhebatku telah mengingatkan tentang CINTA Allah yang sangat luar biasa, Allah Maha Mengetahui segalanya, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)

Semalaman merenungi kejadian ini. Hamba Banyak Dosa Ya Allah.

Jumat pagi, aku sibuk mengurus kue teman-teman sehingga sedikit lupa bahwa ada luka yang sementara kusembunyikan.
Bertemu dengan penguji 1, masih dengan gurau dan candaan yang sama yaitu tentang hatiku yang terluka, aku tersenyum dan membalas candaan beliau. Tetapi, hampir saja pecah saat beliau mengatakan "Ndak usah ujian, kalau Minggu depan pembimbingnya tidak datang lagi"
Wow, hampir saja embun itu jatuh. (Harus kuat Umma)

Dosenku bertanya, kecewa ya? Adakah bahu tempatmu bersandar? (Beliau bercanda)
Tiba-tiba ingat a'ba. A'ba memang tidak disampingku saat ini, tapi tahukah? Hatiku seolah bersandar pada hatinya saat mendengar suaranya di telepon. Tetiba juga Ingat Mama😢. Tapi tahukah yang paling membuatku kuat adalah saat teringat bahwa Allah yang mengatur segalanya, hanya kepadaNya aku berharap, memohon pertolongan dan menyandarkan hatiku yang terluka.

A'baku menelepon, semakin membuatku ingin pecah seketika,  aku masuk ke wc (sembunyi) dan mengutarakan perasaanku saat itu pada a'ba, tersedu sangat sampai tak bisa bicara. Inilah anakmu A'ba yang sebenarnya sangat rapuh. (Maaf, hari ini belum bisa memberikan kabar gembira buatmu *gumamku dalam hati)

Begitu banyak teman yang bertanya tentang ujianku yang seharusnya hari itu. Hatiku harus kuat.

Apa yang membuatku begitu sangat sedih?

1. Sebelum tiba 4 November itu, aku sudah memberi kabar bahagia untuk mereka keluargaku yang ada di Polewali bahwa Jumat 4 Nov 2016 aku akan ujian tutup. (Maaf aku mengecewakan kalian)

2.  Sebelum tiba 4 November itu, ide dan rencana setelah Sarjana harus direalisasikan.

3. Ada ketakutan, bagaimana kalau tertunda, akankah umurku sampai pada Minggu depannya? Sedangkan mereka yang mencintaiku telah menunggumu.

4. Menahan rasa dan berpura-pura bahagia, berpura-pura bahwa Umma baik-baik saja.

5. Allah sedang menguji ku, tapi mengapa rasa sakit ini masih sangat terasa? Maafkan hamba Ya Allah

6. Ya Allah, hamba ini banyak dosa. Allah sedang menegurku karena banyak dosa. Ya Allah mohon pengampunanMu. (Paling menyakitkan)😭😭

Sekian dulu teman-teman. Semoga dapat memetik hikmah dan makna dari kejadian di atas.

Muhasabah diri dulu. Mungkin kita banyak dosa dan Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang sehingga menegur kita.
Kemudian berprasangka baiklah pada Tuhanmu. Mungkin Allah akan memberikan hadiah Indah dan besar buat kita, sehingga Allah menempa kita supaya lebih kuat.
Allah Maha Mengetahui segalanya. InsyaAllah kabar bahagia akan menghampiri selama kita selalu bersabar. Bersabarlah😂😂

Senin, 05 September 2016

Cinta Part1

by Ruida Umdah

Assalamualaikum
lama rasanya tidak menulis.


Teruntuk adik-adikku yang kucintai karena Allah.
Penting rasanya menulis ini, untuk kalian adik-adikku.

Cinta?
Kalian merasakannya?
Rasa aneh yang kalian sebut cinta. Tapi, itu bukan cinta adikku. Seiring berjalannya waktu kalian akan pahami arti cinta sesungguhnya.
Sebagai manusia biasa, sangat-sangatlah wajar jika perasaan itu hadir menghampirimu. Mungkin bias dikatakan, dirimu tidaklah “normal” di saat menginjak dunia remaja kemudian tidak ada rasa seperti itu. Apalagi, dunia sinetron memiliki cerita yang semakin beragam tentang “cinta”. Yang tadinya anak SD yang masih bisa dikatakan “merengek pada ibunya”, sudah bisa mengekspresikan rasa suka pada lawan jenis, hal yang sangat tidak wajar. Secara tidak langsung, apa yang kalian lihat di sinetron-sinetron meracuni pikiran kalian.
Rasa itu “seolah” menyiksa. Menyiksa hari-hari kalian jikalau rasa itu tak segera terungkapkan. Seolah ?, mengapa kukatakan seolah? Karena bukan itu yang sebenarnya terjadi. Yang ada hanya nafsu, setan sedang menghasutmu menuju kesesatan. Terkadang pula, disaat si dia merespon kalian akan tersenyum, cengar-cengir dll. Seolah rasa kalian tersambut. Kemudian, memulai hari dimana kalian akan selalu sama-sama saling memikirkan dan seolah “bahagia”.  Seolah bahagia?, mengapa seolah, karena bahagia yang kalian rasakan saat itu hanya sementara, setanpun ikut bahagia karena telah berhasil membuat kalian lengah dan punya calon teman yang akan merasakan panasnya api Neraka.
Adikku, dalam Al-Qur’an Allah mengatakan, “jangan mendekati zina” bukan “jangan berzina”. Bahkan medekati pun kita dilarang. Zina itu banyak macamnya saudariku. Ingat Allah, Allah selalu bersama kita.
Kalian mungkin akan bertanya-tanya mengapa aku sanggup sampai pada posisi sekarang ini. Bahkan mungkin kalian tidak tahu, bagaimana aku membuat banyak pilihan dalam hidup ini. Sungguh, hanya Allah dan diri ini yang tahu tentang aku kakakmu.
Kalian, mungkin bertanya, apa kak Nurma tidak pernah merasakan rasa aneh itu?
Aku juga manusia biasa, pasti rasa aneh itu pernah menghampiriku. Terus bagaimana bisa aku bertahan sampai pada posisi “tidak pernah berpacaran”?
Allah memberiku kehidupan yang baik. Alhamdulillah.
Hal yang sangat aku syukuri dalam hidup ini karena mamiliki wajah yang jauh dari cantik. Coba lihat di sekeliling kalian, berapa banyak remaja-remaja cantik yang berstatus “pacaran”. Namun, tidak menutup kemungkinan juga banyak orang yang tidak cantik tapi juga berada dalam status “pacaran”. Pacaran atau tidak, itu pilihan. saat itu akau menyadari bahwa bukan hanya wajah yang jauh dari cantik yang merupakan cobaan tapi juga wajah cantik itu juga cobaan.
Saat perasaan aneh itu mengampiri, semuanya hanya tertuang pada buku “diary” ataupun selembar kertas yang penuh dengan tulisan alay, aku seperti bintang utama dalam sebuah sinetron yang berjudul “cintaku bertepuk sebelah tangan”. Sekali lagi itu wajar untuk kita rasakan. Mengapa hanya pada selembar kertas? Karena ia hanya menjadi rasa dalam diam. Tak pernah terungkap karena salah satu keahlian yang kupunya adalah menyembunyikan rasa. Aku jauh dari cantik, sangat jauh. Culun dan kampungan itu aku dan itu yang menyelamatkanku.
Teman. Sangat berpengaruh kuat dalam hidup ini. Saat kita merasa orang tua tidak sepikiran dengan kita, ada teman yang selalu bersama kita yang sepikiran dengan kita. Teman bisa memberi pengaruh positif maupun negative untuk kita. Tergantung pada siapa kita berteman. Kalian tahu jelas teman baik dan buruk walau terkadang kalian mengingkari dalam hati.
Banyak kejadian, saat kalian mungkin marah pada orang tua karena mereka terlalu mengatur hidupmu, kalian lari pada teman kalian. Bahkan mungkin teman yang bisa kalian sebut “pacar”. Sangat banyak anak yang melawan sama orang tuanya hanya karena orang tua melarang untuk pacaran. Tidak sadarkah? Mengapa orang tua kita melarang? Mengapa orang tua kita begitu marah saat tahu anaknya pacaran?
Mereka ORANG TUA, jauh lebih berpengalaman dari kita. Pengalaman hidup mereka sudah banyak, mereka tahu pacaran itu sebesar apa merusak?. Yakin dan percaya selama yang dilarangkan orang tua kita berlandaskan agama, InsyaAllah itu kebaikan. Kebaikan untuk kalian. Orang tua kalian, mengoleksi kalian, merawat kalian dari kecil sampai sebesar saat ini. Memberikan kasih dan sayang yang melimpah. Mungkin ada yang berfikir, tidak di sayang sama orang tuanya karena selalu dimarah, tidak mungkin kalian bisa hidup sampai sebesar sekarang kalau bukan cinta sejati dari orang tuamu. Cinta sejati yang dating dari Sang Pemilik Cinta yang sesungguhnya yaitu Allah SWT.
Allah menitipkan kita kepada mereka yang kita sebut orang tua. Melimpahkan kasih dan sayang untuk kita, mana mungkin orang tua rela melihat kita dalam kehancuran, tanggung jawab yang diterima dari Allah harus dijalankan dengan baik, rasa sayang yang begitu besar hingga rela berkorban apapun untuk kita. Anak adalah koleksian terindah untuk orang tua. Bayangkan saja ketika kita memiliki barang cantik, unik dan sangat kita sayang, kita akan menjaganya dengan baik dan tak rela barang itu rusak apalagi hilang. Itu hanya perumpamaan “barang”. Bagaimana dengan kita? Kita manusia yang ibu lahirkan dengan pertarungan hidup dan mati. Kemudian merawat dengan baik. Rasa tidak rela kita hancur, rasa tidak rela kita rusak, rasa tidak rela kehilangan jauh lebih dalam dari hanya sekedar barang koleksian.
Kelola rasa cinta dengan baik, jangan salah mendefinisikan cinta, jaga cintamu agar tidak salah alamat.
semoga ada lanjutan lagi dari tulisan ini. InsyaAllah.

Kamis, 19 Mei 2016

Surat untukmu yang kucinta
Di sini, di sana
Yang ada hanyalah luka
Maaf karena telah melukai terlalu sering. Mungkin lebih baik jika kita memiliki jarak dan bertemu hanya beberapa kali saja. 
Ada rindu yang tak tertahankan tapi berada di sampingmu hanya membuatmu terluka dan akupun juga terluka. Kita hanya saling diam.
Dekapanmu hangat
Kuingin lebih lama
Tapi tangis yang memancing tumpah kutahan karena kutak ingin kau melihatku meneteskan air mata. Aku hanya berusaha kuat di depanmu.
Maaf karena masih sampai sekarang masih menggoreskan luka untukmu.

Sabtu, 09 April 2016

Barakallahu fii umurik

Assalamualaikum
special for you my friend, my sister, my lovely. Inggit Susilowati
09 April is special for your family. specially your mom.
Happy Birthday.. Luwu Timur Princess.

selamat hari lahir..
selamat untuk andalan mu (your mom)
wanita hebat yang telah melahirkanmu.. sampaikan selamat, salam hangat dan salam rinduku untuknya.
wanita cantik yang pernah memberiku pelukan hangat.

sekarang kita sudah seumuran (21 tahun) hahahaha
aku seolah kehabisan kata.

terima kasih karena selalu ada buatku.
terima kasih karena selalu menjadi pahlawan buatku
terima kasih karena selalu sabar saatku merepotkanmu
masih sangat banyak ucapan terima kasihku padamu

dan
maaf diri ini selalu saja merepotkan
maaf diri ini selalu saja menjengkelkan
masih sangat banyak ucapan maafku padamu

do'a terbaik untukmu kawan
jangan bersedih yang berlarut. air mata itu perlu untuk sedikit melegakan perasaan, tapi jangan berlarut ya..
kamu harus tetap semangat!! hadapi semua dengan prasangka yang baik dan labuhkan harapan-harapan indah-Mu hanya pada Sang Pencipta.
Allah memilihmu dan ini dipercayakan untukmu, maka berprasangka baiklah kawan.
semoga tambah cantiknya, tambah pintar, tambah rezeky, tambah sayang sama orang tua dan keluarga, sukses dan sehat selalu.
semangat selalu untuk proposalnya, penelitiannya dan ujian2 selanjutnya.
semoga semuanya dilancarkan. Aamiin