Sabtu, 28 Februari 2015

Udara #1



 Assalamualaikum
# Part 2_Hari Penyambutan-Udara semakin segar

Sejak saat saya berkomitmen untuk menjadi orang yang rajin ke lab dan tidak lagi akan mengingkarnya, hari-hari saya saya habiskan di lab selama seminggu dari pagi hingga magrib. Lab sudah menjadi rumah kedua untuk saya di perantauan ini. Langkah kaki untuk berjalan menaiki tangga hingga lantai 3 semakin terasa ringan karena hati yang saya bawa mulai merasa senang dengan rumah baru saya dan juga keluarga baru saya . Di keluarga itu saya benar-benar merasa orang paling beruntung yang punya kakak-kakak yang baik dan teman-teman yang ramah dan juga senyuman-senyuman mereka, tawa-tawa mereka yang selalu menyejukkan pandangan mata.
Masalah selalu menjadi sahabat terbaik yang saya punya, tetapi semua masalah itu seolah menjauh ketika berada di lantai 3 jurusan matematika itu. Entah mengapa udara yang begitu segar menentramkan hati, sungguh benar-benar terasa nyaman. Haaa… saya benar-benar jatuh cinta dengan rutinitas baru saya. Bagaimana tidak, saya yang sejak awal masuk di jurusan ini sebagai mahasiswa baru yang sama sekali tidak punya semangat karena telah gagal masuk di berbagai kampus impian saya. Seolah terdampar dan tak punya semangat belajar. Namun, tempat itu benar-benar memberi saya ketenangan. Rasa-rasanya hambar kalau ke kampus dan tak menginjakkan kaki di lantai 3 itu. Rumah dan keluarga baru saya, betapa saya menyayangi kalian. 



Sekitar pertengahan bulan dua tahun 2014 lalu, acara liburan penyambutan Peserta Magang. Begitu senangnya karena kami peserta magang dari berbagai kelas yang sebelumnya tidak begitu kenal menjadi semakin akrab dengan satu malam bersama mereka memasak dan menyiapkan acara penyambutan. Senang sekali, bahkan kakak-kakak juga turut membantu dan masak-masak itu di adakan di kos saya. Dengan kamar yang sempit masih juga sanggup memuat sekitar 8 orang di tambah makanan yang tersusun rapi dan selantai dengan tempat tidur kami. Kebahagiaan itu tak akan terlupakan. Kalian keluarga saya, saudara-saudara saya di sini. Semoga senyuman itu tak punya batas, semoga kebahagiaan ini tak punya batas. Saya menyayangi kalian keluarga saya.
Di lab saya belajar banyak hal, menghargai waktu, itu pembelajaran utama. Menyaksikan semangat-semangat mereka yang sangat luar biasa mmbuat saya juga semakin bersemangat. Ya Allah terimakasih telah memberi tempat yang indah buat saya. Mempelajarai banyak hal tentang computer khususnya software, sangat luar biasa, mereka terlihat biasa tetapi mereka sangat luar biasa, luar biasa. Hingga muncullah keinginan-keinginan ini itu dalam benak saya. Saya ingin mempelajari ini, saya ingin mempelajari itu, sangat banyak hal yang ingin saya pelajari. Saya mulai menjalin persahabatan dengan software-software yang dulunya sangat asing dan kini sudah menjadi teman setia lebih dari sekedar sahabat karena semakin mengenalinya semakin ingin mempelajarinya lebih dalam. 
Terima kasih telah menyambut kam sebagai peserta magang. Menyambut kami sebagai pendatang baru di keluarga besar Labkommat. Terimaksih semuanya, mengajari saya banyak hal yang selalu membuat saya senang dan bahagia.

Jumat, 27 Februari 2015

Udara #1

Assalamualaikum
#Part 1_Bertemu dengan kesenangan baru

Ini kisah perjalanan seorang anak manusia mencari ketenangan dan oksigen yang menyegarkan.
Bermula saat pertama kali mendaftarkan diri menjadi seorang asisten labkom di kampus, pertanyaan kekhawatiran terus dan terus mendera setiap langkah menuju ruangan tes itu. Hei anak muda.. pantaskah? Bisakah? Dan yakinkah kamu mau masuk ke sana? Sepertinya kepercayaan dirimu akut. Di sisi lain juga ada jawaban yang menantang setiap pertanyaan yang timbul. Ia, saya bisa, saya sudah minta restu sama A’ba, saya yakin bisa melalui tes ini dan menjadi bagian dari mereka. Di setiap jeda tes, ketika kekhawatiran benar-benar menghampiri yang saya cari adalah handphone, saya ingin minta restu, minta di do’akan yang terbaik pada A’ba. Dari suara A’ba yang tertangkap oleh alat pendengar saya,  A’ba sangat yakin, sangat yakin sama saya, entah dari mana asalnya keyakinan itu. Terima kasih A’ba, sudah begitu percaya sama saya. Semua tes berjalan dengan baik. Hasilnya Allah yang menentukan. Sekali lagi, bibir saya masih sama, masih bergetar dan mengatakan Ya Allah, beri hamba yang terbaik. 
Informasi Pengumuman di subuh hari. Subuh itu saya bangun dengan kabar gembira yang menghampiri. Saya lulus dalam perekrutan Asisten lab. Sebagai peserta magang. Kebahagiaan itu segera saya sampaikan kepada A’ba dan mendengar suara bahagia karena apa yang yang ia percaya dan yakini benar adanya. Terima kasih Ya Allah.

Saya lupa tanggal berapa saya menuliskan ini. 
Saya benar-benar senang bisa bergabung dengan keluarga besar mereka, saya juga akan masuk sebagai anggota keluarga mereka. Tentang Janji-janji yang saya ucapkan sebelumnya bahwa saya akan rajin dan tepat waktu ke kampus, tidak seperti dulu yang begitu malas dan sering terlambat. Sekarang saya punya semangat dan akan memenuhi janji-janji itu. Pagi itu juga saya dan teman-teman lainnya yang juga lulus sebagai peserta magang baru harus berkumpul di lab jam 7 pagi. Benar, saya semangat bukan main, benar-benar semangat, iya saya akan mengubah diri saya yang malas, diri saya yang melalaikan tugas, diri saya yang nyaris hancur. Saya berkomitmen pada diri saya sendiri. Bahwa di sini saya akan melakukan hal yang terbaik. 

Waktu berjalan, keterlambatan saya benar-benar berkurang, kos menjadi tempat yang tidak begitu nyaman, udara-udara kampus semakin segar terutama di lantai 3 itu. saya memulai segalanya dan mulai mengenal satu per satu dari mereka keluarga baru saya. Saya memang sangat sulit untuk berkomunikasi apalagi dengan mereka yang baru saja saya kenal. Alhamdulillah berkat bimbingan teman yang selalu mendampingi saya, saya bisa berkomunikasi dan mengakrabkan diri dengan mereka keluarga baru saya. 
Masih enggan, masih malu-malu itu yang saya rasakan tetapi mereka dengan begitu terbukanya menyambut kehadran kami dengan hangat. Awalnya memang masih saja ada rasa malu yang sedikit membuat masalah pada pekerjaan yang harus saya lakukan, tetapi karena hari yang luar biasa yang baru saat itu saya temui dan tidak menyangka bahwa senyuman yang tergambar selama ini tidak benar adanya karena di balik senyuman itu ternyata tersembunyi luka yang tak dapat saya gambarkan. Tetapi, begitu sangat luar biasanya hari itu karena luka-luka yang tersembunyi di balik senyuman terobati dengan untaian kata dari seorang pemimpin yang bijak. Masalah-masalah yang buntu dibuatkan jalan keluar agar tetap mengalir dan terselesaikan sebagaimana mestinya. 
Hari itu janji-janji yang pernah saya ucapkan benar-benar sudah menyala-nyala untuk mengambil start dan tidak menengok lagi ke belakang. Saya sudah berjanji dan ini komitmen yang kedua kalinya yang InsyaAllah tidak lagi saya ingkari.
 

Jumat, 13 Februari 2015

Bismillah.
Karya A'ba.
saya mengagumimu sebagai anak dan sebagai penggemar tulisanmu A'ba
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jangan pernah jadikan nyawamu duri dalam daging
jangan pernah nafasmu tersulap jadi racun
jangan pernah jiwamu menjadi bara hatimu
racun, duri, dan bara akan tertampik dari cinta
jadikanlah raga, nyawa, dan jiwamu seikat cinta hakiki
kelak di saat perpisahannya akan melambai dgn tenangnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
 masih sangat banyak tulisan-tulisan a'ba yang membuat saya tertawa dan juga terkadang menangis. membuat saya tenang dan penuh semangat. A'ba paling pandai merangkai kata yang selalu membuatku tenang. terimakasih a'baku sayang. tetaplah di sampingku untuk membimbingku. 
Umma, ia itu nama yang melekat pada panggilanmu. A'ba Umma. begitulah orang-orang memanggilmu sejak kehadiranku di dunia.
Malam ini tiba-tiba saja sangat rindu pada A'ba.
A'ba jaga kesehatan ya untukku. Anakmu ini masih sangat belum dewasa, masih sangat butuh bimbinganmu. Umma mencintaimu dan akan selalu menyayangimu A'ba.
mungkin bidadariku di dunia ini sudah pergi sejak saat dia memutuskan untuk pergi. tapi tahukah yang masih bisa membuatku tersenyum sampai saat ini karena ada malaikat yang selalu mendampingiku. Ia ku sebut A'ba.