Sabtu, 20 Desember 2014

Itu Ibunya BUKAN Ibuku

Assalamualaikum
21/12/2014

pelukan hangat menyambut pagiku yang indah
senyumnya begitu indah menenangkan hati

ia bertanya namaku..
"namanya siapa nak?"
"Nurma bu' " jawabku sambil menyambut senyumnya.
ia pun segera merangkulku.

hangat, pelukan yang sangat hangat
ada rasa yang tak mampu kudefinisikan dalam pelukan itu
pelukan yang selama ini kurindukan
pelukan yang selama ini selalu saya idam-idamkan
ingin lebih lama
lebih lama dalam pelukan itu

bisakah bertahan sebentar, sebentar saja
sampai hatiku benar-benar tenang
sampai rinduku sedikit lega
#lirihku dalam hati

andai...
ah aku tak mau berandai-andai

kupandangi wajahnya..
ia cantik..
sama cantiknya dengannya

tak bosan
saya tak bosan
tak bosan terus melihatnya
seolah ada rasa rindu yang terpendam padanya

dia kah?
dia kah yang kurindu?
 #sepertinya bukan

seseorang di sampingnya begitu dekat
mereka bercengkrama dengan mesra..

bisakah?
bisakah aku yang ada di sana?
#sepertinya tidak

karena..
itu ibunya BUKAN ibuku





Senin, 10 November 2014

Tersenyumlah!! :)

Assalamualaikum

Senyum
Tersenyumlah!!
buatlah orang-orang tersenyum dengan senyumanmu.

ini tentang sebuah cerita dimana saya sang tokoh utama begitu sangat mengharapkan senyuman.

saya suka senyum, saya suka senyuman, apalagi dari mereka yang kita kagumi.
senyum macam apa?
jelasnya bukan senyuman pahit.

Beberapa hari yang lalu. saya bertemu dengan seorang kakak yang sangat saya kagumi. Saya pernah menjulukinya sebagai bidadari dengan senyuman yang melegakan. bagaimana tidak, dia adalah orang yang sangat cantik dengan senyuman lebar yang hanya sesekali beranjak dari bibirnya. dia orang yang sangat ceria dan selalu menyapa banyak orang.

Hari itu, ia masih tersenyum. tapi senyuman indah itu bukan buatku
kuperiksa hatiku secara pelan-pelan..
apa ada yang salah?
apa saya salah?
apa saya melukainya?
apa saya.. apa saya.. apa saya..??
selama berada di dekatnya saat itu, hatiku benar-benar koyak dengan begitu banyak pertanyaan.
kakak tak seperti biasanya.

seharian itu saya benar-benar merenungkan hal itu.
hingga saya menemukan pesan indah dari semua ini. 
Ya Allah terima kasih telah menegurku.
Ya Allah terima kasih membuatku bangun.
***
Beberapa hari yang lalu sebelum kejadian ini terjadi. Saya benar-benar berada dalam masalah yang sangat sulit. istilah anak muda sekarang yaitu GALAU. ciieee galau. sangat banyak beban yang membebaniku. Benar-benar membuat malam-malamku menjadi sangat buruk. seolah masalah bertubi-tubi menyerangku dalam waktu yang sama. Masalah keluarga, teman, kuliah, dan hati. membuat saya sangat sult tersenyum dan tidak cerewet dalam beberapa hari. sangat banyak kata peduli yang menyerang.
"kenapa kw?"
"kenapa ki kak?"
"itu muka kayak mau di setrika, kenapa kw?"
"ih kak Nurma lagi banyak masalahnya, cerita ki kak!!"
masih banyak lagi kata-kata yang menandakan kepedulian itu.

mereka semua bertanya dan berkomentardengan keadaanku saat itu. bagaimana tidak saya yang setiap hari cerewet meladeni percandaan mereka. tertawa juga menyapa dengan senyuman. tiba-tiba semuanya hilang begitu saja. ada yang berbeda membuat mereka bertanya-tanya dengan keadaan saya.
saya sangat bersyukur punya teman-teman seperti kalian. teman-teman yang sangat peduli walau terkadang menjengkelkan.. hahahahha kalian saudara-saudaraku yang baik.

Terima kasih telah peduli.

Dari ini saya belajar banyak hal.
setiap hari betapa banyak orang yang mengharap senyuman. senyuman dari siapa saja. entah itu dari teman, entah itu dari mereka yang kita kagumi, entah itu dari orang yang mungkin tidak kita kenal.
rasakanlah kelegaan hati setelah mendapat senyuman, dari siapa saja.
sangat melegakan bukan. sangat melegakan.
senyumlah dan rasakan bedanya.
SATU SENYUMAN AKAN TERBALAS DENGAN TAK HINGGA SENYUMAN
Jangan ragu untuk tersenyum bahkan pada orang yang belum kita kenal.

Kutipan:
Sabda Nabi S.A.W yang bermaksud: “Janganlah kamu meremehkan kebaikan apapun, walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah yang manis (wajah gembira dan senyuman)”. (Hadis Riwayat Muslim)

"Memberi senyuman tidak kira kepada siapa pun ketika bertemu mungkin dianggap perkara kecil atau remeh tetapi senyuman ikhlas yang diberikan itu mempunyai nilai sedekah kerana menimbulkan kegembiraan orang lain dan mengeratkan ukhuwah sesama Muslim. Mengukir senyuman adalah kebaikan yang tidak memerlukan modal, namun ganjarannya besar dan begitu memberi kesan positifnya dalam kehidupan bermasyarakat".
 
 
 Tersenyumlah walau saat itu hati kita benar-benar berada dalam keadaan yang tidak begitu baik. karena dengan tersenyum pada orang lain membuat orang lain berfikir bahwa kita dalam keadaan yang baik-baik saja dan tidak akan ada kekhawatiran dalam hati mereka. Jangan buat khawatir mereka yang peduli pada kita. Bahkan orang yang baru kita temui akan bertanya-tanya dengan wajah yang tak ada sedikitpun menggantung sebuah senyuman.

Tersenyumlah kawan!!!
Senyum itu Ibadah
Senyum itu Sedekah
Jangan ragu untuk tersenyum
SATU SENYUMAN vs 1000 SENYUMAN

 
 
 
 

 

Ini adalah teguran untuk kita semua. Khususnya diri saya Pribadi

Assalamualaikum

Terlambat, saya menulis semua ini.
banyak hal yang harus kita tahu, banyak hal yang menjadi hal sepele, 
sepele itu kelihatannya tapi yang sebenarnya memiliki dampak yang fatal.
saya akan berbicara apa adanya dan ada apanya.
saya tidak akan khawatir kalau ada yang terluka, karena hatiku jauh lebih terluka.

Ini tentang kejadian kemarin 9 November 2014. Saat dua orang teman saya sedang berulang tahun, di hari yang sama tetapi dengan keluarga yang berbeda. Mereka hanya kebetulan memiliki hari lahir yang sama karena sesungguhnya mereka bukanlah saudara kembar. benar-benar BUKAN.

Semoga ini dapat menjadi bahan renungan untuk kita semua. terutama tokoh-tokoh yang terlibat pada kejadian kemarin yang sangat memilukan. Terserah, bagaimana kalian menanggapi. tapi bagiku ini bukan hal biasa, ini bukan hal wajar. Dampak yang sangat besar dan akan berlanjut di akhirat kelak.

Hari ini, kekecewaan, rasa malu dan rasa bersalah masih menyelimutiku.
tawa, kegirangan dan keceriaan itu hanya background agar tak terlihat memilukan dan menjadi bahan tanya untuk banyak orang. tapi melihat kalian seolah hal kemarin hanya sesuatu yang biasa saja karena kini aku terlihat biasa-biasa saja seolah tak menyimpan bekas dari apa yang terjadi kemarin

Kata kalian "ini bukan kesengajaan melainkan karena khilaf"
Saya tidak ingin menuduh kalian sebagai orang yang benar-benar salah dalam hal ini. Karena sesungguhnya saya lah yang tak pandai bersikap. Saya bersikap seolah anak kecil yang belum punya batasan. bermain dengan kalian adalah sebuah kesalahan. benar-benar adalah sebuah kesalahan.
Tapi selama ini saya berani bermain dengan kalian, saya berani bercanda dengan kalian karena saya PERCAYA sama kalian, saya terlalu percaya bahwa kalian adalah saudara-saudara yang mengenalku dan tahu batasan. saya memang menganggap kalian adalah saudaraku. ia kalian benar saudaraku tapi arti saudara di sini bukanlah saudara sebapak dan seibu (mahram) tapi kalian adalah saudara jauh dan kita semua seiman.

Kawan, hatiku sangatlah kecewa, sangat kecewa dan sangat sakit.
ini lebih dari lemparan batu ke wajah saya.
saya malu. saya malu pada Allah, saya malu karena hal itu dan saya malu punya saudara yang belum mengerti. maaf jika kata ini begitu menyakitkan tapi inilah memang yang terjadi dan agar kalian tahu itu.

Kawan, maafkan saya. Saat ini saya tengah menata hati dan sikap. dan ini juga yang membuat saya sangat kecewa pada diri saya sendiri. saya begitu lemah, saya begitu lunak, saya begtu lembek dengan apa yang sudah saya pegang, apa yang sudah saya yakini. saat ini saya sedang dalam proses belajar menjadi wanita yang baik sehingga rasa kecewa tu banar-benar menamparku lewat kejadian kemarin.

Ini adalah teguran untuk kita semua. Khususnya diri saya pribadi, maka bersyukurlah karena Allah masih menegur kita semua.

Hukum Menyentuh Perempuan Bukan Mahram
Dari Ma’qil bin Yasâr radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَأَنْ يُطْعَنَ فِيْ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيْدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لَا تَحِلُّ لَهُ
 Andaikata seorang lelaki kepalanya ditusuk dengan jarum besi, hal itu lebik baik daripada dia menyentuh perempuan yang tidak halal baginya (baca: bukan mahramnya).”


[Diriwayatkan oleh Ar-Rûyâny, Ath-Thabarâny dan Al-Baihaqy. Dikuatkan oleh Al-Albany dalam Ash-Shahîhah no. 226]
 Nah, untuk yg perempuan juga kudu hati-hati. Kasihanilah saudara kita kalau harus menyentuh sesuatu yg tidak halal baginya (bukan mahram). Wallahu a'lam


 ~ ~ ~
Setidaknya ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua.
Ingatlah kawan, dunia hanyalah panggung sandiwara.
Saat ini kita sedang berada dalam sebuah peristirahatan singkat dari perjalanan yang sangat jauh.

kita terlalu terlena dengan kehidupan dunia yang sangat menggiurkan..
Hingga kita lupa Sang Pemberi semua ini
Hingga kita lupa makna kenikmatan yang sesaat ini.

bukankah sudah jelas semua perintah dan larangan Allah?
tetapi masih sangat banyak orang yang melanggarnya.
tahukah itu karena apa??
karena hati kita belumlah yakin sepenuhnya.
mari kita semua kembali menanyai hati-hati kita.

karena jika ia(hati) sudah yakin maka yang ada adalah iman yang kuat.
juga
karena sebagian mata kita masih tertutupi kabut hingga Nikmat Allah yang sangat luar biasa saat ini masih dapat kita nikmati yang mungkin terkadang kita lupa, yang mungkin terkadang kita tak menyadarinya.
Nikmat Melihat
Nikmat Berbicara
Nikmat Mendengar
Nikmat Merasakan makanan yang enak
Nikmat Berfikir
Nikmat dapat mengerjakan tugas-tugas kuliah
yang paling penting adalah Nikmat bernafas
dan masih banyak Nikmat-Nikmat yang sangat luar biasa dan mungkin terkadang kita tak menyadarinya.
 Tak terhitung Nikmat yang Allah berikan kepada hambanya. tetapi mengapa masih sangat sedikit yang mensyukuri Nikmat itu.

Saya juga masih belajar, saya bukan orang yang sempurna, masih banyak hal yang tidak saya ketahui, masih banyak hal dimana saya khilaf. Maafkan saya kawan.

Kawan-kawan marilah kita bersama-sama saling mengingatkan. karena siapa lagi yang akan mengingatkan kalian kalau bukan mereka-mereka yang berada dekat dengan kita.

Saya peduli, saya menyayangi keluarga kedua saya (LABKOMMAT). Semoga suatu saat kita semua mendapat hidayah dari Allah dan semoga kita semua bisa kembali berkumpul di Jannah-Nya kelak, sambil bercanda kegirangan penuh tawa yang tentunya InsyaAllah Tawa Indah tanpa Dosa.


Sabtu, 08 November 2014

Alhamdulillah, Perasaan Bersalah itu Menghampiriku.

Assalamualaikum
Ini tentang hari kemarin.
Sabtu 08 November 2014,
Banyak cerita, banyak pelajaran, Alhamdulillah Allah masih menolongku.
Certanya begini..
Pagi hari saya bergegas ke kampus. Di kampus saya sedang diadakan MATRIKS (Matematika Rileks). Semacam porseni kalau tingkat SMA. Pembukaannya di pagi itu. Saya memang tidak berniat ikut serangkaian acaranya. Saya bergegas ke kampus hanya ingin nonton dan pelatihan.dari kosan ke kampus itu kembali saya berjalan kaki. Lamanya sekitar 15 menit tapi kalau langkah kakiku lagi santai mungkn sekitar 17 menit. Setiap berjalan ke kampus debu itu menjadi sahabat setia yang menemaniku. Sebelumnya saya singgah di salah satu toko foto copy depan kampus. (bukan ini intinya)

 ***
Penonton futsal itu mayoritas laki-laki. Hanya ada beberapa perempuan. Yang sangat mengecewakan karena saya ada di sana. Bersora-sorai, lompat-lompat, dan sangat kegirangan. Saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri. Yang lantas kemudian membuat saya tersadar dan merasa sangat bersalah saat mata saya melihat seorang wanita yang selama ini saya kagumi dengan sikap lemah lembutnya, pemalunya, dan yang paling utama dia selalu menjaga akhlak dan kelakuannya. Saya benar-benar malu. Tapi apa yang terjadi, saya tetap masih bertingkah kekanak-kanakan. Saya tidak menjaga sikap dan kelakuan saya. bagi seorang muslimah, hal itu adalah hal yang sangat keliru, salah dan terlalu bodoh.
Sebelum ke lapangan saya sempat membaca majalah islami. Saya membaca bacaan tentang seorang akhwat yang begitu tersiksa di tempat KKNnya karena harus bepergian dengan tidak membawa mahram, seatap dengan yang bukan mahramnya, kemudan ikut berkumpul dengan yang bukan mahramnya dan perkumpulan itu tidaklah memakai hijab(pembatas antara laki-laki dan wanita). Begitu merasa bersalahnya dia, begitu merasa tersiksanya dia. Namun apa yang terjadi padaku?, ia memang saya belum menjadi seorang wanita yang sempurna akhlaknya, tapi kini tengah saya memperbaikinya. Tetapi mengapa, dunia begitu menggiurkan. Ia saya masih sering bercanda dengan yang bukan mahram saya dengan suara di atas rata-rata. Untuk diri saya masih mengwajarkan hal itu sepanjang mereka tidak bersentuhan kulit dengan saya.
Benar-benar saya harus merenungi hal ini.
Dimana Umma yang dulu yang sangat takut pada keramaian?
Dimana perasaan RISIH Umma saat berkumpul dengan mayoritas laki-laki?
Dimana rasa CANGGUNG Umma saat bicara dengan laki-laki?
Layaknya itu sudah hilang sejak beberapa tahun terakhir.
Sejak saya memutuskan untuk bersosialisasi dengan baik, saat saya mulai membangun kepercayaan diri saya. karena yang saya yakini dan yang saya tahu dan yang paling terpenting saya masih menjaga aurat saya dan juga tidak bersentuhan kulit yang bukan mahram saya walau ini beberapa kali terjadi karena ketidaksengajaan.
Saat ini saya ingin tetap bersosialisasi dengan baik,ingin  membangun tingkat kepercayaan diri saya, dan juga tetap menjaga diri saya sebagai seorang wanita yang sedang belajar menjadi wanita yang baik dan terhormat.
Ya Allah terimakasih masih menegurku, terima kasih masih memberiku perasaan bersalah.
Ya Allah tuntunlah hamba menjadi wanita baik, terhormat dan dirindukan surga.
Ya Allah hanya kepada-Mu hamba memohon ampun atas segalanya. Ampuni hamba dan berilah hamba petunjuk-Mu.

Jumat, 17 Oktober 2014

Aku sedikit sekali mengenal ibuku

Ibu, mereka bercerita tentang ibu-ibu mereka, mereka sayang sekali dengan ibunya, aku juga sangat sayang sama ibu walau kenangan antara saya dan ibu hanyalah sedikit dan ingatanku juga mulai buram. Di kala mereka bercerita banyak tentang ibu-ibu mereka, saya lihat jelas raut wajah yang sangat bangga memiliki ibu yang mereka miliki sekarang. Dari mata mereka terpancar indah cahaya rindu seolah ingin segera memeluk ibunya. senyuman, yah hanya senyuman yang dapat aku berikan pada kalian saat mereka menceritakan itu. tahukah? senyuman itu hanya menggantung di bibir karena sesungguhnya hatiku memberontak rindu, terluka. hal apa yang dapat saya cerita?, IBU.. SAYA SEDIKIT SEKALI MENGENALMU.

Mereka bilang Ibunya cantik
Mereka bilang mata Ibunya Indah
Mereka bilang alis Ibunya indah
Mereka bilang hidung Ibunya mancung
Mereka bilang senyum Ibunya selalu melegakan

Ibu.. saat sy ingin menceritakan itu
yang sy lihat hanya fotomu
saya tak dapat memandangimu secara rinci dan tak dapat melihat senyummu

Mereka bilang Ibunya tukang marah
Mereka bilang Ibunya menjengkelkan
Mereka bilang Ibunya kepo
Mereka bilang Ibunya banyak mengaturnya

Mereka bilang masakan Ibunya enak
Mereka bilang Ibunya pintar masak ini, masak itu

itu yang mereka bilang
dan yang dapat saya katakan

Ibu saya cantik, saya sadari saat melihat fotonya
Mata Ibu saya Indah itu yang saya lihat di foto
senyum ibu saya melegakan, itu ingatan saya yang mulai buram

saya tidak mengenal emosi ibu saya
bagaimana dia senang ?
apa yang dapat membuatnya tertawa?
apa yang membuatnya bersedih?
apa yang membuatnya tersipu malu?
karena SAYA SEDIKIT SEKALI MENGENAL IBU

Ibu, mereka bilang
Ibunya selalu menceritakan masa mudanya kepada anaknya
Ibunya selalu membagi cerita masa muda untuk anaknya
Ibunya selalu mengajari banyak hal dari pengalaman hidup ibu mereka

aahhh... Ibu, aku juga ingin langsung mendengar ceritamu dan memandangi wajahmu.

Ibu, kata mereka Ibu cantik, cantik sekali
Ibu, kata mereka Ibu adalah wanita muslimah
Ibu, kata mereka Ibu adalah anak, adik maupun kakak terbaik
Ibu, kata mereka suara ibu sangat merdu saat membacakan ayat-ayatNya
Ibu, kata mereka Ibu pintar bahasa Arab
Ibu, kata mereka Ibu malaqbi
Ibu, kata mereka Ibu anak yang tak pernah membantah orang tua..

Ibu,,, itu kata mereka, ibu itu cerita mereka..
betapa kuingin mendengarnya langsung dari ibu..

aku yakin hari itu pasti datang..
dimana kita akan bertemu ibu..
dimana dapat kukecup keningmu ibu
dimana saya rasakan hangatnya pelukanmu ibu

hanya itu yang saya tahu tentang Ibu..
saya tidak bisa lagi melihat keseharian Ibu..
Tuhan..
AKU SEDIKIT SEKALI MENGENAL IBUKU

Rabu, 08 Oktober 2014

MEMANTASKAN DIRI

 Pernah ku ungkapkan pada seorang teman dan seorang senior dengan nada bercanda
Saya   : Teman ada mi Mura'bi kita carikan ka?
Teman : iye. tinggal mnyesuaikan jadwal ki.
Saya   : wah alhamdulillah, krn lg mau ka ini MEMANTASKAN diri  dengan seseorang. (bercanda) heeheheh
senior :(heboh) cciiieee yang lg mau memantaskan diri...

wah senior ini berlari dan mengumumkan klw sy lg mau memantaskan diri dengan seseorang. padahal sy cuma bercanda hanya untuk memecah keheningan dan juga kata kak senor ini, dia jg lg bercanda krn sy kan orng pling sering di bully sm tmn2, jd kk senior ini juga lg bercanda.. tp aku malah kedinginan  takut orang-orang salah paham.

MEMANTASKAN DIRI. kata2 ini menimbulkan kesalahpahaman
oke sy akan mulai jujur. memantaskan diri disini bukan berarti krn Nurma lg..  ehm.. ehm.. bahkan hr itu senior malah bertanya kapan tanggalnya??

heloo sejak kapan Nurma terjun ke dunia yang sudah jelas akan menyakitkan jika itu belum halal. Alhamdulillah Nurma hingga saat ini pikirannya masih lurus ji. (semoga tdk pernah belok).
perasaanku masih baik, perasaanku belum pernah porak poranda hanya untuk sesuatu yang tdak begitu penting.

MEMANTASKAN DIRI di sini adalah untuk seseorang, seseorang yang mungkin orang lain memanggilnya ibu, mama, ummi, kindo, amma dan sebagainya. aku panggil dia mama.
aku ingin memantaskan diri sebagai ANAKNYA MAMA.
Mama, yh walau tak tahu banyak ttg mama, A'ba, nenek dan tante banyak cerita bahwa mamaku adalah wanita muslimah yang InsyaAllah dirindukan surga. sebagai seorang wanita, mama adalah orang yang sangat luar biasa. pondasi agama yang dia punya juga Subhanallah. mama betapa aku ingin belajar agama lebih dlam bersama mama.

Nurma mencintai mama, tapi cinta Nurma kepada ALLAH harus jauh lebih besar.
Semoga suatu saat nanti ketika tiba waktunya bertemu mama, sy sangat berharap bisa pantas menjadi anaknya dan yang paling utama adalah pantas menjadi seorng manusia beriman yang dirindukan surga INSYAALLAH.
#Ya Allah berilah hamba petunjuk agar dapat memantaskan diri nantinya.

Sabtu, 29 Maret 2014

Senin, 20 Januari 2014

Kekecewaan (5 Januari 2014)

Kekecewaan (5 Januari 2014)
Assalamualaikum
Alhamdulillah ada kesempatan lagi untuk nulis
hari ini aku benar-benar kecewa..
termasuk kecewa sama diriku sendiri..
yah 5 Januari dimulainya ujian Final..
mata kuliah Computer Programming..
final pertama dan lumayan mengecewakan
malam sebelum final, aku ketiduran dan sangat kelelahan, mungkin akibat dari begadang yang tak henti beberapa malam terakhir.. benar-benar sistem kebut semalam..
akhir-akhir ini tugas sangat banyak, biasa kalau mau final emang kayak gini..
apalagi baru kehilangan laptop, kasian -_-
hampir semua tugas harus dimualai dari nol
kerja keras.. Umma.. (untung ada semangat baru)
ya kita balik lagi ke cerita, malam menjelang final, malam itu seharusnya aku belajar keras tapi malah aku ketiduran tapi tahukah sepanjang tidur itu aku nggak bahagia, malam itu aku gelisah, sangat gelisah. karena sudah niat mau belajar jadinya tidur-bangun-tidur bangun.. sampai ngemimpiin ujian dalam mimpi yang terpotong-potong.
aku bermimpi, terlambat datang ke kampus
aku bermimpi, soalnya sulit banget
aku bermimpi, gerbang ke lab belum terbuka
aku bermimpi, ujiannya sudah selesai, aku baru datang
huft masih banyak lagi tapi nggak ingat

benar-benar malam yang melelahkan. subuh harinya aku terbangun dan belajar tapi hanya sedikit karena tiba-tiba tubuhku menggigil. aku menoleh ke kipas angin yang selalu menemaniku dikala aku kepanasan, wah kipas anginnya nggak bergerak, terus kenapa saya menggigil?, aku kembali memperbaiki posisi tidur. aku takut kalau hari ini nggak bisa ikut ujian. Ya Allah beri aku kesehatan, gumamku dalam hati.
pagi hari aku menunggu Sayu yang sangat setia selalu menjemputku.
terima kasih Sayu telah menjadi orang terbaik yang selalu mendampingiku dalam segala hal :)

wah pagi itu aku FO jadi harus datang cepat trus nyalain komputer dan membersihkan.
setelah tiba di kampus aku langsung berlari naik ke lantai 3, lain halnya Sayu yang singgah ngerumpi dulu sama teman-teman karena kebetulan Sayu lg nggak tugas hari ini.
sesampainya di lantai 3, wah bapak dosen udah ada dalam ruangan dan rupanya dia juga baru datang, mau masuk dalam ruangan tapi takut, aku ngirim sms ke Sayu supaya segera menghampiriku dan membantuku menyalakan 23 komputer. berselang beberapa waktu akhirnya ujian pun dimulai. rasa was-was sedikit menghampiriku, bagaiman tidak?, saya datang berbekal ilmu yang sedikit dan berharap (looping) nggak masuk karena sama sekali nggak tahu hal itu. pencabutan untuk urutan tempat pun dimulai. saya berharap berada di tempat yang sangat tersembunyi dan berharap bisa duduk di depan komputer no.10(komputer idamanku yang tersembunyi dan selalu menjadi tempat istirahat kalau udah capek kerja tugas, hehhee upsss)
oh ternyata saya duduk di kursi depan komputer no.19 tepat di belakang kursi no.10.
hmhm nggak apalah. yang terpenting masih dikit tersembunyi kok.
bapak dosenpun mulai memberi tahu rambu-rambu ujian. rambu-rambu ujian cukup extrime yaitu bapak dosen akan mencatat kesalahan kesalah fatal selama ujian termasuk bergerak sekian derajat.
soal yang berpaket2 dan di acak. sistem ujian yang cukup keren.
aku mulai membuka soal.. tedooottt...teeddooott...
apa ini? mati saya, gila saya, tahukah kata2 itu bermunculan di kepala saya dan hatiku mulai ngoceh,"beginimi kalau tidurka semalam."
Ya Allah beri aku keajaiban, berulang kali kalimat ini kulantunkan dalam hati.
mataku menoleh ke no.4, ha?? ini soal?. nggak usah jawab deh isinya cuma kesan dan saran selama belajar mata kuliah ini dan ternyata setelah bapak dosen nulis di papan poin-poin tiap soal ternyata soal no.4 juga dapat poin 20 lagi. hufft harus di jawab dong -_-.
waktu ujian lumayan lama tetapi soalnya juga lumayan memakan waktu yang lama.
aku mencoba mengerjakan soal yang menurutku mudah mulai soal no.1 kecuali soal no.4 yah aku sejenak lupa , tapi buat dulu tampilannya, aku bodoh.. sejenak aku lupa rumus volum prisma. wuaahahahaha... bagaimana bisa saya bisa buat program mencari volume prisma melalui Visual Basic kalau tidak tahu dulu rumus volum prisma itu kayak gimana??
sejenak terlintas di otakku.. anak matematika kah aku ini?? gue benar-benar nggak waras.
lanjut ke soal no.2 mentok buat tampilan trus maju ke syntax.. hufft pusing lagi gimana cara kerjanya ini? soal ini butuh kelicikan kita berfikir tuk memanipulasinya aku kebingunan, lanjut lagi ke soal no.3 wah soal yang paling sulit diantara yang dua itu. di soal ini aku hanya buat tampilannya dan beralih ke soal no.2 membuat program mencari akar-akar dari sebuah persamaan kuadrat, bimillahirrahmanirrahim, beri aku keajaiban Ya Allah..
aku mengerjakannya, teringat nenek papa (orang yang pertama kali mengajariku mencari akar-akar persamaan kuadran waktu masih smp), "terima kasih nenek, terima kasih nenek" gumamku dalam hati sepanjang kerja soal no.2 ini aku terus teringan sama nenek papa. aku memulainya oh kayak gini. dan mencoba menjalankan programnya.. upps syntaksnya salah.. no.2 ini yang ngambil waktuku paling banyak..
aku beralih ke soal no.1, aku baca dengan baik soalnya dan Alhamdulillah aku ingat huhuhu, waktu tersisa 45 menit, ayo nurma semangat.. seolah ada bisikan yang menghampiri telingaku dan ternyata itu suara hatiku.. hehh lebay,...
Alhamdulillah aku berhasil buat programmya dan bergeser lagi ke soal no.2 wah.. wah.. aku ulang lagi eh nggak berhasil lagi.. waktu semakin berkurang, oh yah no 4 ku...
aku beralih ke soal no.4 hanya soal ini yang membuatku tersenyum terbahak-bahak(heheh limit ketawa)
aku menulis semua kesan selama belajar di mata kuliah ini dan sangat berterima kasih sama bapak dosen telah memberiku kesempatan untuk ikut ujian.
terima kasih bapak dosen. berulang kali kutuliskan dalam halaman yang kubuat.
ujian berakhir aku cuman mampu segitu aja. kasian aku ini.. (ini adalah kesalanmu Nurma)
walau begitu penilai pertama adalah Allah baru yang kedia itu bapak dosen. Ingat kejujuran saat ujian termasuk dalam penilaian Allah.
Ujian berakhir, aku melihat wajah yang cerah, wajah yang kusut bahkan yang stengah-stengah juga ada..
raut wajah mereka dapat menggambarkan apa yang terjadi.
akhirnya aku melangkahkan kaki meninggalkan ruangan dan ternya peserta ujian gelombang 2 sudah sangat gelisah meunggu giliran mereka. ada yang mulai bertanya, berapa no?, ada yang bertanya soalnya gimana? dan seabrek pertanyaan lainnya, hmhm beberapa di antara mereka peserta gelombang 1 yang lumayan cerewet ngebocorin soal aku yakin mereka mau dibilang solid ama temannya. tapi saya segera berpindah tempat, saya belajar banyak dari bapak dosen. dia itu sangat profesionalisme. beliau dosen yang sangat profesional yang bisa menjaga dan mengondisikan apa yang berhak dan tidak berhak diberi tahukan ke orang lain walau itu adalah teman kita sendiri.
aku melihat Inggit sedang sibuk belajar tapi tak sedikitpun aku bocorkan soal itu, Inggit itu teman sekost gue yang juga teman tidurku kadang-kadang dan juga teman makanku, Inggit itu udah lebih dari saudaraku. tapi dia tak sedikitpun nanya ke gue tentang soal itu.

SANGAT MENGECEWAKAN

setelah dengar cerita bahwa gelombang pertama nggak akan dapat nilai yang sempurna karena sudah
ngebocorin soal.
saya juga nggak yakin kalau nilaiku bakal sempurna tapi saya nggak mau dibilang ikut ngebocorin soal, saya nggak mau kalau anggapan bapak dosen bahwa semua orang yang ada pada gelombang satu itu ngebocorin soal. sekali lagi Allah mengetahui segalanya. apa dan yang tidak kulakukan.

Ririz, setelah ujian aku bersamanya hingga dhuhur juga bersama Sayu karena Ririz masuk gelombang 3, sedikitpun aku dan Sayu tak memberi tahunya karena saya belajar banyak dari bapak dosen.
siapa pun dia kita harus mengondisikan keadaan.. Nepotisme nggak boleh berlaku dalam hal ini.

hari ini aku benar-benar kecewa..
hatiku sakit setelah dengar cerita kalau gelombang pertama itu nasibnya sangat kasihan.
bagaimanapun yakinlah Umma bahwa Allah lah penilai pertama dari semua ini.

#jari-jariku mulai pegal..
mau istirahat tapi harus lanjut untuk ujian besok..
semangat anak bangsa..
semangat..

Aku Merindukanmu

Dalam sepinya malam yang menggigil
Gelap penuh gangguan nyamuk2 yang berusaha berteman denganku
Tak mampu kumenerima pertemanan dengannya
dia menyakitiku…
Bagaimana bisa ku berteman denganmu nyamuk-nyamuk
engkau mengganggu ketenanganku dalam peristirahatan melepas kelelahanku
dalam kesunyian malam sebagai pelepas segala kelelahan 
memendam rindu yang amat dalam hingga memaksa air mata mengalir lewat ujung mata 
menghiasi wajahku malam itu..
ketika kelopak mata memisahkan terang dan gelap dan aku berada dalam kegelapan di mana khayalku mulai mengambang dan tak berada ditempat biasanya
khayalku mencari arah tak jelas hingga kumenemukanmu..
hal yang sangat kuinginkan sebagai pelepas rindu
untuk melepas dahaga rindu yang terus berkecamuk dalam jiwaku
walau ini pernah terjadi
tapi sungguh diri ini tak pernah sedetik pun menyadari dikala itu bahwa engkau tak lagi bersamaku..
walau engkau selalu berada dalam hati ini..
aku melihatmu...
wajahmu begitu pucat..
tapi sedikitpun aku tak mnanyakan mngapa wajahmu begitu trlihat pucat.. 
karena khayalku membelokkan pandanganku yang hanya beranggapan bahwa engkau hanyalah tertidur lelap..
kukecup keningmu dengan kelembutan
dimana kesunyian menjadi saksi kita berdua..
kuyakin engkau merasakan sangat dalam, kecupan hangat dariku
karena yang kurasa adalah kebahagiaan yang tak terhingga
kebahagiaan yang lahir dari pelega rindu yang amat dalam…
bibirku selalu berkomat kamit
Aku merindukanmu….
Aku merindukanmu…. 
Aku merindukanmu….
Dan malam kemarin engkau hadir melegakan rasa rindu yang terus berkecamuk dalam jiwaku walau itu hanya sebatas mimpi yang menghiasi tidurku..
Bibir dan hatiku kan selalu mengucap Aku merindukanmu…..

Selamat hari ibu

22 Desember 2013 pukul 13:40

Selamat hari ibu...
love u mom

wahai jiwa-jiwa yang merindu..
jiwa-jiwa yang merindukan belahan jiwanya..
hari ini memang adalah hari spesial buat belahan jiwamu yang saat ini tak berada di sampingmu..
walau waktu tak mempertemukanmu dengannya
tapi yakinlah bahwa hati kalian tak pernah terpisahkan oleh waktu

hari ini di saat semua anak mengucap kata selamat itu pada ibunya
yang hanya udara menjadi perantara keduanya
peluk dan sayang pun menyatu dan senyum kebahagiaan menghiasi semuanya..
kamu cemburu, hatimu cemburu menyaksikan itu..
suara mereka itu tertangkap langsung oleh pendengaran sang ibu

dan saat ini

kau tak mampu melakukannya
kau tak mampu merasakan semuanya
karena waktu menjadi perantara..
tetaplah tuk getarkan bibirmu tuk mengucap kata "selamat ibu"
walau suaramu tak menembus pendengaran ibu
walau suaramu tak menembus logika ibu secara langsung
yakinlah suara dari hatimu akan menembus hati ibumu..

rangkailah kata lewat hatimu dan tuangkan dalam surat benakmu
maka ciptakanlah surat kecil untuk ibu..

ibu, ini adalah suara hatiku..
ibu, aku menyayangimu
ibu, aku mencintaimu
ibu, aku ingin memelukmu
ibu, aku ingin berada di pangkuanmu
ibu, kuingin dekap tubuhmu dan merasakan kehangatan
ibu, aku merindukanmu

ibu, maafkan anakmu ini
ibu, maafkan jika ucapku mengiris hatimu
ibu, maafkan jika tingkahku melukai hatimu
ibu, maafkan aku jika saat ini hanya mampu berkata "maaf"
jika Allah memberiku kesempatan aku akan membahagiakanmu
dengan caraku dan dengan cara yang semua ibu di dunia ini menginginkannya.. yaitu menjadi anak sholeha yang akan terus mencari ridho Allah untukmu ibu..

salam hangat anakmu dari kejauhan..
aku mencintaimu ibu
jiwaku kan selalu merindumu dan menyayangimu tak lekang oleh waktu..

#love u Mom
Thanks Mom