Sabtu, 14 November 2020

Mimpi itu hanya ilusi

Pikiranku memang kacau sekali akhir-akhir ini, satu2nya sosok yg kucari adalah dirimu, yg dulu senang sekali menasehatiku dengan qkedewasaannya...

Jujur, everyday kamu selalu dalam ingatanku. Maaf karena saya terlalu lancang memikirkanmu dimana aku bukan siapa2. Maaf sekali lagi.

Aku melihatmu datang dan mengajakku bicara 4 mata tak kusangka itu akan terjadi.
Kamu bercerita tentang wanita yang mendekatimu yang sebenarnya aku melihat dengan mataku sendiri, 2 orang wanita yang terlalu sering menawarimu bantuan mungkin telah membuat hatimu meleleh.
Tahukah?
Begitu banyak bantuan yang ingin kulakukan, begitu banyak perhatian yg kuredam setiap saat, untuk apa?
Aku hanya ingin menjaga hatimu dan hatiku tidak melebur dalam dosa.
Menyakitkan sekali rasanya kalau tahu kamu sebenarnya butuh bantuan tp aku menahan dir tuk tidak menawarkan bantuan karena takut akan berlarut pada hal yang bisa menimbulkan dosa. 
Aku tahu bahkan memikirkanmu saja, aku telah bedosa untuk itu tidak lah aku menodai ciñtaku dengan dosa yg lebih banyak.
Biarlah bersarang dalam hati yg paling dalam dengan rasa terdalam.

Hari it saat kamu bercerita tentang 2 wanita itu, lagi lagi aku masih saja seperti org yg tidak terluka dan masih tersenyum lebar dan bercanda padamu.
Tidak kah kamu merasakan senyum lebar itu menutupi rasa sakit yg begitu dalam.
Akupun bertanya dengan nada serius, "Jika ada wanita yg mengajakmu lebih dulu untk menikah, bagaimana?"
Tanyaku mungkin keterlaluan untuk seorang wanita yg terlalu menjaga hati selama ini. Tapi tidak tahu kena diriku begitu berani menanyakan hal itu..
Aku membaca wajahmu sedikit tersenyum dan belum sempat Ku mendengar jawabanmu dengan jelas, sesorang telah memanggilmu dan kamu pergi akupun mengikut dari belakang... 
Masalah ini benar-benar belum usai karena tak terasa aku terbangun dan ternyata percakapan kita hanya mimpi.

Saat ku terbangun, air mataku telah membasahi pipiku, hatiku sepertinya sangat terluka. Mungkin kamu lebih memilihnya karena yg kulihat dalam mimpi itu, dia wanita bercadar berkerudung hitam.

Ini mimpi, hanya mimpi...
Tapi kenapa hatiku sangat sakit?
Mimpi itu hanya ilusi dan mungkin hanya kekhawatiranku saja karena jarak kita tanpa tali.

Berharap yg terbaik.. InsyaAllah.
Semoga aku kamu menjadi kita