by Ruida Umdah
Assalamualaikum
lama rasanya tidak menulis.
Assalamualaikum
lama rasanya tidak menulis.
Teruntuk
adik-adikku yang kucintai karena Allah.
Penting rasanya
menulis ini, untuk kalian adik-adikku.
Cinta?
Kalian
merasakannya?
Rasa aneh yang
kalian sebut cinta. Tapi, itu bukan
cinta adikku. Seiring berjalannya waktu kalian akan pahami arti cinta
sesungguhnya.
Sebagai manusia
biasa, sangat-sangatlah wajar jika perasaan itu hadir menghampirimu. Mungkin
bias dikatakan, dirimu tidaklah “normal” di saat menginjak dunia remaja
kemudian tidak ada rasa seperti itu. Apalagi, dunia sinetron memiliki cerita
yang semakin beragam tentang “cinta”. Yang tadinya anak SD yang masih bisa
dikatakan “merengek pada ibunya”, sudah bisa mengekspresikan rasa suka pada
lawan jenis, hal yang sangat tidak wajar. Secara tidak langsung, apa yang
kalian lihat di sinetron-sinetron meracuni pikiran kalian.
Rasa itu
“seolah” menyiksa. Menyiksa hari-hari kalian jikalau rasa itu tak segera
terungkapkan. Seolah ?, mengapa
kukatakan seolah? Karena bukan itu yang sebenarnya terjadi. Yang ada hanya nafsu, setan sedang menghasutmu menuju
kesesatan. Terkadang pula, disaat si dia merespon kalian akan tersenyum,
cengar-cengir dll. Seolah rasa kalian tersambut. Kemudian, memulai hari dimana
kalian akan selalu sama-sama saling memikirkan dan seolah “bahagia”. Seolah bahagia?, mengapa seolah, karena
bahagia yang kalian rasakan saat itu hanya sementara, setanpun ikut bahagia
karena telah berhasil membuat kalian lengah dan punya calon teman yang akan
merasakan panasnya api Neraka.
Adikku, dalam
Al-Qur’an Allah mengatakan, “jangan mendekati zina” bukan “jangan berzina”.
Bahkan medekati pun kita dilarang.
Zina itu banyak macamnya saudariku. Ingat Allah, Allah selalu bersama kita.
Kalian mungkin
akan bertanya-tanya mengapa aku sanggup sampai pada posisi sekarang ini. Bahkan
mungkin kalian tidak tahu, bagaimana aku membuat banyak pilihan dalam hidup
ini. Sungguh, hanya Allah dan diri ini yang tahu tentang aku kakakmu.
Kalian, mungkin
bertanya, apa kak Nurma tidak pernah merasakan rasa aneh itu?
Aku juga manusia
biasa, pasti rasa aneh itu pernah menghampiriku. Terus bagaimana bisa aku
bertahan sampai pada posisi “tidak pernah berpacaran”?
Allah memberiku
kehidupan yang baik. Alhamdulillah.
Hal yang sangat
aku syukuri dalam hidup ini karena mamiliki wajah yang jauh dari cantik. Coba
lihat di sekeliling kalian, berapa banyak remaja-remaja cantik yang berstatus
“pacaran”. Namun, tidak menutup kemungkinan juga banyak orang yang tidak cantik
tapi juga berada dalam status “pacaran”. Pacaran atau tidak, itu pilihan. saat
itu akau menyadari bahwa bukan hanya wajah yang jauh dari cantik yang merupakan
cobaan tapi juga wajah cantik itu juga cobaan.
Saat perasaan
aneh itu mengampiri, semuanya hanya tertuang pada buku “diary” ataupun selembar
kertas yang penuh dengan tulisan alay, aku seperti bintang utama dalam sebuah
sinetron yang berjudul “cintaku bertepuk sebelah tangan”. Sekali lagi itu wajar
untuk kita rasakan. Mengapa hanya pada selembar kertas? Karena ia hanya menjadi
rasa dalam diam. Tak pernah terungkap karena salah satu keahlian yang kupunya
adalah menyembunyikan rasa. Aku jauh dari cantik, sangat jauh. Culun dan
kampungan itu aku dan itu yang menyelamatkanku.
Teman. Sangat
berpengaruh kuat dalam hidup ini. Saat kita merasa orang tua tidak sepikiran dengan
kita, ada teman yang selalu bersama kita yang sepikiran dengan kita. Teman bisa
memberi pengaruh positif maupun negative untuk kita. Tergantung pada siapa kita
berteman. Kalian tahu jelas teman baik dan buruk walau terkadang kalian
mengingkari dalam hati.
Banyak kejadian,
saat kalian mungkin marah pada orang tua karena mereka terlalu mengatur
hidupmu, kalian lari pada teman kalian. Bahkan mungkin teman yang bisa kalian
sebut “pacar”. Sangat banyak anak yang melawan sama orang tuanya hanya karena
orang tua melarang untuk pacaran. Tidak sadarkah? Mengapa orang tua kita
melarang? Mengapa orang tua kita begitu marah saat tahu anaknya pacaran?
Mereka ORANG
TUA, jauh lebih berpengalaman dari kita. Pengalaman hidup mereka sudah banyak,
mereka tahu pacaran itu sebesar apa merusak?. Yakin dan percaya selama yang
dilarangkan orang tua kita berlandaskan agama,
InsyaAllah itu kebaikan. Kebaikan untuk kalian. Orang tua kalian,
mengoleksi kalian, merawat kalian dari kecil sampai sebesar saat ini.
Memberikan kasih dan sayang yang melimpah. Mungkin ada yang berfikir, tidak di
sayang sama orang tuanya karena selalu dimarah, tidak mungkin kalian bisa hidup
sampai sebesar sekarang kalau bukan cinta sejati dari orang tuamu. Cinta sejati
yang dating dari Sang Pemilik Cinta yang sesungguhnya yaitu Allah SWT.
Allah menitipkan
kita kepada mereka yang kita sebut orang tua. Melimpahkan kasih dan sayang
untuk kita, mana mungkin orang tua rela melihat kita dalam kehancuran, tanggung
jawab yang diterima dari Allah harus dijalankan dengan baik, rasa sayang yang
begitu besar hingga rela berkorban apapun untuk kita. Anak adalah koleksian
terindah untuk orang tua. Bayangkan saja ketika kita memiliki barang cantik,
unik dan sangat kita sayang, kita akan menjaganya dengan baik dan tak rela
barang itu rusak apalagi hilang. Itu hanya perumpamaan “barang”. Bagaimana
dengan kita? Kita manusia yang ibu lahirkan dengan pertarungan hidup dan mati.
Kemudian merawat dengan baik. Rasa tidak rela kita hancur, rasa tidak rela kita
rusak, rasa tidak rela kehilangan jauh lebih dalam dari hanya sekedar barang
koleksian.
Kelola rasa cinta dengan baik, jangan salah mendefinisikan cinta, jaga cintamu agar tidak salah alamat.
semoga ada lanjutan lagi dari tulisan ini. InsyaAllah.