Senin, 05 September 2016

Cinta Part1

by Ruida Umdah

Assalamualaikum
lama rasanya tidak menulis.


Teruntuk adik-adikku yang kucintai karena Allah.
Penting rasanya menulis ini, untuk kalian adik-adikku.

Cinta?
Kalian merasakannya?
Rasa aneh yang kalian sebut cinta. Tapi, itu bukan cinta adikku. Seiring berjalannya waktu kalian akan pahami arti cinta sesungguhnya.
Sebagai manusia biasa, sangat-sangatlah wajar jika perasaan itu hadir menghampirimu. Mungkin bias dikatakan, dirimu tidaklah “normal” di saat menginjak dunia remaja kemudian tidak ada rasa seperti itu. Apalagi, dunia sinetron memiliki cerita yang semakin beragam tentang “cinta”. Yang tadinya anak SD yang masih bisa dikatakan “merengek pada ibunya”, sudah bisa mengekspresikan rasa suka pada lawan jenis, hal yang sangat tidak wajar. Secara tidak langsung, apa yang kalian lihat di sinetron-sinetron meracuni pikiran kalian.
Rasa itu “seolah” menyiksa. Menyiksa hari-hari kalian jikalau rasa itu tak segera terungkapkan. Seolah ?, mengapa kukatakan seolah? Karena bukan itu yang sebenarnya terjadi. Yang ada hanya nafsu, setan sedang menghasutmu menuju kesesatan. Terkadang pula, disaat si dia merespon kalian akan tersenyum, cengar-cengir dll. Seolah rasa kalian tersambut. Kemudian, memulai hari dimana kalian akan selalu sama-sama saling memikirkan dan seolah “bahagia”.  Seolah bahagia?, mengapa seolah, karena bahagia yang kalian rasakan saat itu hanya sementara, setanpun ikut bahagia karena telah berhasil membuat kalian lengah dan punya calon teman yang akan merasakan panasnya api Neraka.
Adikku, dalam Al-Qur’an Allah mengatakan, “jangan mendekati zina” bukan “jangan berzina”. Bahkan medekati pun kita dilarang. Zina itu banyak macamnya saudariku. Ingat Allah, Allah selalu bersama kita.
Kalian mungkin akan bertanya-tanya mengapa aku sanggup sampai pada posisi sekarang ini. Bahkan mungkin kalian tidak tahu, bagaimana aku membuat banyak pilihan dalam hidup ini. Sungguh, hanya Allah dan diri ini yang tahu tentang aku kakakmu.
Kalian, mungkin bertanya, apa kak Nurma tidak pernah merasakan rasa aneh itu?
Aku juga manusia biasa, pasti rasa aneh itu pernah menghampiriku. Terus bagaimana bisa aku bertahan sampai pada posisi “tidak pernah berpacaran”?
Allah memberiku kehidupan yang baik. Alhamdulillah.
Hal yang sangat aku syukuri dalam hidup ini karena mamiliki wajah yang jauh dari cantik. Coba lihat di sekeliling kalian, berapa banyak remaja-remaja cantik yang berstatus “pacaran”. Namun, tidak menutup kemungkinan juga banyak orang yang tidak cantik tapi juga berada dalam status “pacaran”. Pacaran atau tidak, itu pilihan. saat itu akau menyadari bahwa bukan hanya wajah yang jauh dari cantik yang merupakan cobaan tapi juga wajah cantik itu juga cobaan.
Saat perasaan aneh itu mengampiri, semuanya hanya tertuang pada buku “diary” ataupun selembar kertas yang penuh dengan tulisan alay, aku seperti bintang utama dalam sebuah sinetron yang berjudul “cintaku bertepuk sebelah tangan”. Sekali lagi itu wajar untuk kita rasakan. Mengapa hanya pada selembar kertas? Karena ia hanya menjadi rasa dalam diam. Tak pernah terungkap karena salah satu keahlian yang kupunya adalah menyembunyikan rasa. Aku jauh dari cantik, sangat jauh. Culun dan kampungan itu aku dan itu yang menyelamatkanku.
Teman. Sangat berpengaruh kuat dalam hidup ini. Saat kita merasa orang tua tidak sepikiran dengan kita, ada teman yang selalu bersama kita yang sepikiran dengan kita. Teman bisa memberi pengaruh positif maupun negative untuk kita. Tergantung pada siapa kita berteman. Kalian tahu jelas teman baik dan buruk walau terkadang kalian mengingkari dalam hati.
Banyak kejadian, saat kalian mungkin marah pada orang tua karena mereka terlalu mengatur hidupmu, kalian lari pada teman kalian. Bahkan mungkin teman yang bisa kalian sebut “pacar”. Sangat banyak anak yang melawan sama orang tuanya hanya karena orang tua melarang untuk pacaran. Tidak sadarkah? Mengapa orang tua kita melarang? Mengapa orang tua kita begitu marah saat tahu anaknya pacaran?
Mereka ORANG TUA, jauh lebih berpengalaman dari kita. Pengalaman hidup mereka sudah banyak, mereka tahu pacaran itu sebesar apa merusak?. Yakin dan percaya selama yang dilarangkan orang tua kita berlandaskan agama, InsyaAllah itu kebaikan. Kebaikan untuk kalian. Orang tua kalian, mengoleksi kalian, merawat kalian dari kecil sampai sebesar saat ini. Memberikan kasih dan sayang yang melimpah. Mungkin ada yang berfikir, tidak di sayang sama orang tuanya karena selalu dimarah, tidak mungkin kalian bisa hidup sampai sebesar sekarang kalau bukan cinta sejati dari orang tuamu. Cinta sejati yang dating dari Sang Pemilik Cinta yang sesungguhnya yaitu Allah SWT.
Allah menitipkan kita kepada mereka yang kita sebut orang tua. Melimpahkan kasih dan sayang untuk kita, mana mungkin orang tua rela melihat kita dalam kehancuran, tanggung jawab yang diterima dari Allah harus dijalankan dengan baik, rasa sayang yang begitu besar hingga rela berkorban apapun untuk kita. Anak adalah koleksian terindah untuk orang tua. Bayangkan saja ketika kita memiliki barang cantik, unik dan sangat kita sayang, kita akan menjaganya dengan baik dan tak rela barang itu rusak apalagi hilang. Itu hanya perumpamaan “barang”. Bagaimana dengan kita? Kita manusia yang ibu lahirkan dengan pertarungan hidup dan mati. Kemudian merawat dengan baik. Rasa tidak rela kita hancur, rasa tidak rela kita rusak, rasa tidak rela kehilangan jauh lebih dalam dari hanya sekedar barang koleksian.
Kelola rasa cinta dengan baik, jangan salah mendefinisikan cinta, jaga cintamu agar tidak salah alamat.
semoga ada lanjutan lagi dari tulisan ini. InsyaAllah.