Minggu, 23 Agustus 2020

Melangit (Part 2)

 Bismillahirrahmanirrahim

Harapanku Melangit

Harapanku terlalu banyak setiap saat, yakin harap itu melangit tetapi kadang aku tak mampu melihat maupun merasakannya. 

Part kali ini, aku akan menceritakan beberapa harapanku yang kurasakan telah melangit dan aku bingung bagaimana cara menceritakannya.. :(

Seseorang yang telah masuk dalam bagian pikiranku, belum pada kehidupan ya..
Aku juga tidak tahu bagaimana bisa sampai kebetulan begini.

Pernah suatu ketika, aku berpikir "sudah lama ya, tidak ada kabar darinya"... 
Keajaiban yang kebetulan kali ya... tetiba saja dia mengirimkan video seseorang melantunkan ayat suci AlQur'an dan ayat yang dilantunkan itu adalah QS_ArRum :21---.

Selalu saja seperti itu, ketika pikiranku mencari sosoknya, dia akan datang dengan beberapa kata, sejenak tapi cukup memecahkan celengan rinduku.

Beberapa waktu lalu, aku mengikuti sebuah tes, sebelumnya dia share ebook yang sangat bermanfaat, aku minta dan aku dikirimkan

dan

keajaiban berikutnya adalah soal yang masuk dalam tesnya aku, persis soal yang dia kirimkan. Dia sama sekali tidak tahu kalau aku akan ikut tes. Kami minim komunikasi bahkan sangat jarang.

harapku melangit


Melangit (Part 1)

 Bismillahirrahmanirrahim...

Do'aku Melangit

Do'a dari hati, melangit hingga menuju hati yang dituju.

Kali ini, aku akan menceritakan bagaimana cinta yang diutarakan dengan do'a jauh lebih menenangkan daripada diutarakan langsung.

Aku, dibesarkan oleh nenek, tak pernah setahun full aku tinggal di rumah orang tuaku, dulu waktu masih masih sekolah, aku tinggal bersama nenek, merantau saat kuliah, setelah selesai kembali ke rumah nenek, sesekali berkunjung ke rumah A'ba (panggilan sayangku untuk seorang Ayah).

Waktu masih sekolah, setiap pergi ke rumah A'ba, pasti selalu berdo'a (do'a cinta):
"Ya Allah, jauhkan hamba dari amarahnya a'ba dan mama, jauhkan hamba dari kesalahan-kesalahan yang dapat membuat mereka marah, tuntun hamba selalu berbuat yang baik, limpahkan kasih dan sayangnya untuk hamba, lindungi hamba Ya Allah..."

do'a yang kupanjatkan setiap saat, karena ketakutanku jika mereka kecewa padaku, memarahiku karena kesalahan/kebodohanku yang dapat menimbulkan benci di hatiku maupun hatinya. 

tak henti-hentinya kupanjatkan do'a cinta tersebut.. dulu sampai selamanya..
Semoga Allah melimpahkan Cinta dan Kasih Sayang dalam keluarga kami.. forever...

Sekalipun kami kadang dipisahkan oleh jarak, tapi do'a-do'aku kuyakini melangit hingga menumbuhkan cinta dan sayang melebihi jika harus bertemu setiap saat. Aku darah dagingnya A'ba, yakin ikatan batin seorang ayah dan anak yang kuat ditambah lagi do'a-do'a ku untuk kesalamatannya dunia dan akhirat melebihi do'aku untuk diriku sendiri...

"Ya Allah, Jagalah A'baku, Sayangilah A'baku, Lindungilah A'baku, Sehatkanlah A'baku, Jauhkanlah A'baku dari hal-hal yang buruk, Tuntunlah A'baku selalu berada pada jalan kebaikan, Berilah umur yang berkah, Rezeki yang halal dan berkah dunia dan akhirat..."

Setiap kali aku bersedih di tempat lain, a'ba bisa merasakan itu..
A'ba tidak tahu hal itu... hanya aku yang tahu
karena biasanya ketika perasaanku lagi kacau, tetiba saja a'ba menelpon dan bilang "nak, kenapa tidak pernah ke rumah? A'ba rindu" atau "nak, kamu baik-baik sajakan?"
tak mungkin kujawab dengan jujur karena itu akan membuatnya khawatir, selalu kujawab dengan sesuatu yang menenangkan hati tanpa harus berbohong.

Begitulah kunci cinta dan sayang yang tumbuh tanpa harus dihalangi oleh jarak
jarak tak akan berarti apa-apa jika disandingkan dengan do'a
Jangan pernah berhenti berdo'a, karena kita tidak tahu berapa banyak do'a yang melangit dan Allah memberi ketenangan hati dalam bentuk apapun.

Jika do'a terasa belum sampai pada titik yang dituju,

Jangan khawatir, yakinkan saja do'a mu melangit, mungkin sedang transit di langit dan menunggu waktu yang tepat menuju tujuan yang sebenarnya.

 

Setelah sekian lama

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillah kembali menulis setelah hampir 3 tahun tidak pernah mencoret-coret di blog ini


Ada begitu banyak cerita yang tak terekam dengan kata-kata pun ingatan  perlahan mulai sirna, salahku karena tak mengabadikan perjalanan hidup dengan menulis.

Izinkan aku bercerita 1 kisah saja untuk kali ini, harapku bisa kembali menulis minimal 1 kali dalam sebulan.

Blog, lembar kosong berwarna putih tepat didepan mataku, di bawahnya ada petak-petak huruf berupa tombol-tombol yang selalu siap difungsikan. Tetapi, jemariku kaku, mungkin ia tak lagi terbiasa menari di atas gerombolan huruf-hurug yang tersusun rapi.


hahhahahaha

Pembukaannya sedikit lebay ya.. ndak apa, kali ini aku berusaha membangkitkan jiwa2 menulis, mohon dihargai walaupun tulisannya jelek.. :'(


kali ini aku mau menceritakan tentang do'a yang melangit dan sampai pada hati yang kutuju.


next....