Assalamualaikum
Ini tentang hari kemarin.
Sabtu 08 November 2014,
Banyak cerita, banyak pelajaran,
Alhamdulillah Allah masih menolongku.
Certanya begini..
Pagi hari saya bergegas ke kampus. Di kampus
saya sedang diadakan MATRIKS (Matematika Rileks). Semacam porseni kalau tingkat
SMA. Pembukaannya di pagi itu. Saya memang tidak berniat ikut serangkaian
acaranya. Saya bergegas ke kampus hanya ingin nonton dan pelatihan.dari kosan
ke kampus itu kembali saya berjalan kaki. Lamanya sekitar 15 menit tapi kalau
langkah kakiku lagi santai mungkn sekitar 17 menit. Setiap berjalan ke kampus
debu itu menjadi sahabat setia yang menemaniku. Sebelumnya saya singgah di
salah satu toko foto copy depan kampus. (bukan ini intinya)
***
Penonton futsal itu mayoritas
laki-laki. Hanya ada beberapa perempuan. Yang sangat mengecewakan karena saya
ada di sana. Bersora-sorai, lompat-lompat, dan sangat kegirangan. Saya sangat
kecewa dengan diri saya sendiri. Yang lantas kemudian membuat saya tersadar dan
merasa sangat bersalah saat mata saya melihat seorang wanita yang selama ini
saya kagumi dengan sikap lemah lembutnya, pemalunya, dan yang paling utama dia
selalu menjaga akhlak dan kelakuannya. Saya benar-benar malu. Tapi apa yang
terjadi, saya tetap masih bertingkah kekanak-kanakan. Saya tidak menjaga sikap dan
kelakuan saya. bagi seorang muslimah, hal itu adalah hal yang sangat keliru,
salah dan terlalu bodoh.
Sebelum ke lapangan saya sempat
membaca majalah islami. Saya membaca bacaan tentang seorang akhwat yang begitu
tersiksa di tempat KKNnya karena harus bepergian dengan tidak membawa mahram,
seatap dengan yang bukan mahramnya, kemudan ikut berkumpul dengan yang bukan mahramnya
dan perkumpulan itu tidaklah memakai hijab(pembatas antara laki-laki dan wanita).
Begitu merasa bersalahnya dia, begitu merasa tersiksanya dia. Namun apa yang
terjadi padaku?, ia memang saya belum menjadi seorang wanita yang sempurna akhlaknya,
tapi kini tengah saya memperbaikinya. Tetapi mengapa, dunia begitu menggiurkan.
Ia saya masih sering bercanda dengan yang bukan mahram saya dengan suara di atas
rata-rata. Untuk diri saya masih mengwajarkan hal itu sepanjang mereka tidak
bersentuhan kulit dengan saya.
Benar-benar saya harus merenungi
hal ini.
Dimana Umma yang dulu yang sangat
takut pada keramaian?
Dimana perasaan RISIH Umma saat
berkumpul dengan mayoritas laki-laki?
Dimana rasa CANGGUNG Umma saat
bicara dengan laki-laki?
Layaknya itu sudah hilang sejak
beberapa tahun terakhir.
Sejak saya memutuskan untuk
bersosialisasi dengan baik, saat saya mulai membangun kepercayaan diri saya.
karena yang saya yakini dan yang saya tahu dan yang paling terpenting saya
masih menjaga aurat saya dan juga tidak bersentuhan kulit yang bukan mahram
saya walau ini beberapa kali terjadi karena ketidaksengajaan.
Saat ini saya ingin tetap bersosialisasi
dengan baik,ingin membangun tingkat
kepercayaan diri saya, dan juga tetap menjaga diri saya sebagai seorang wanita
yang sedang belajar menjadi wanita yang baik dan terhormat.
Ya Allah terimakasih masih
menegurku, terima kasih masih memberiku perasaan bersalah.
Ya Allah tuntunlah hamba menjadi
wanita baik, terhormat dan dirindukan surga.
Ya Allah hanya kepada-Mu hamba memohon ampun
atas segalanya. Ampuni hamba dan berilah hamba petunjuk-Mu.
0 komentar:
Posting Komentar