Senin, 20 Januari 2014

Aku Merindukanmu

Dalam sepinya malam yang menggigil
Gelap penuh gangguan nyamuk2 yang berusaha berteman denganku
Tak mampu kumenerima pertemanan dengannya
dia menyakitiku…
Bagaimana bisa ku berteman denganmu nyamuk-nyamuk
engkau mengganggu ketenanganku dalam peristirahatan melepas kelelahanku
dalam kesunyian malam sebagai pelepas segala kelelahan 
memendam rindu yang amat dalam hingga memaksa air mata mengalir lewat ujung mata 
menghiasi wajahku malam itu..
ketika kelopak mata memisahkan terang dan gelap dan aku berada dalam kegelapan di mana khayalku mulai mengambang dan tak berada ditempat biasanya
khayalku mencari arah tak jelas hingga kumenemukanmu..
hal yang sangat kuinginkan sebagai pelepas rindu
untuk melepas dahaga rindu yang terus berkecamuk dalam jiwaku
walau ini pernah terjadi
tapi sungguh diri ini tak pernah sedetik pun menyadari dikala itu bahwa engkau tak lagi bersamaku..
walau engkau selalu berada dalam hati ini..
aku melihatmu...
wajahmu begitu pucat..
tapi sedikitpun aku tak mnanyakan mngapa wajahmu begitu trlihat pucat.. 
karena khayalku membelokkan pandanganku yang hanya beranggapan bahwa engkau hanyalah tertidur lelap..
kukecup keningmu dengan kelembutan
dimana kesunyian menjadi saksi kita berdua..
kuyakin engkau merasakan sangat dalam, kecupan hangat dariku
karena yang kurasa adalah kebahagiaan yang tak terhingga
kebahagiaan yang lahir dari pelega rindu yang amat dalam…
bibirku selalu berkomat kamit
Aku merindukanmu….
Aku merindukanmu…. 
Aku merindukanmu….
Dan malam kemarin engkau hadir melegakan rasa rindu yang terus berkecamuk dalam jiwaku walau itu hanya sebatas mimpi yang menghiasi tidurku..
Bibir dan hatiku kan selalu mengucap Aku merindukanmu…..

0 komentar: